Pembagian Air

 Rasulullah Salallahu alaihi wasalam bersabda:

وَعَنْ أَبِي أُمَامَةَ اَلْبَاهِلِيِّ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ – صلى الله عليهوسلم – – إِنَّ اَلْمَاءَ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ, إِلَّا مَا غَلَبَ عَلَى رِيحِهِ وَطَعْمِهِ, وَلَوْنِهِ – أَخْرَجَهُ اِبْنُ مَاجَهْ 

Dari Abu Umamah Al-Bahily radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya air itu tidak ada sesuatu pun yang dapat menajiskannya kecuali oleh sesuatu yang dapat mengubah bau, rasa, atau warnanya.” (HR. Ibnu Majah, no. 521)

Faidah Hadist.

Para ulama sepakat bahwa air sedikit ataukah banyak jika kemasukan najis lantas berubah rasa, warna, atau bau, air tersebut dihukumi najis

Pembagian Air

1. Air suci dan mensucikan : Yaitu Air yang zatnya suci dan dapat digunakan untuk bersuci. Seperti Air laut, sumur, Hujan, Sungai dan lainnya.
2. Air suci namun tidak dapat mensucikan : Yaitu Air yang zatnya suci namun tidak dapat digunakan untuk bersuci karena bercampur dengan zat lain yang suci. Seperti Air Teh,susu, kopi dan lainnya.
3. Air Najis: Yaitu Air yang zatnya Najis seperti air kencing atau air suci yang bercampur dengan benda Najis.